Infp-T Adalah

Liputan6.com, Jakarta Bareskrim Polri mengklarifikasi beragam informasi liar seputar bos judi online inisial T yang disebut Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.

Salah-satu yang ramai dibahas di media sosial inisial T dikait-kaitkan dengan pengusaha Tommy Hermawan Lo, anak pengusaha properti kelas kakap, Jerry Hermawan Lo.

"Oh enggak bener (Tommy Hermawan Lo)," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro saat ditanya awak media, Senin (5/8/2024).

Sebab, kata Djuhandhani, bos judi online inisial T yang disebut-sebut Benny, sampai saat ini belum terbukti. Lantaran apa yang disampaikan oleh Benny terkait sosok T tidak memiliki bukti.

"Karena yang bersangkutan (Benny) yang menyampaikan inisial T itu ternyata juga enggak ada," kata Djuhandhani.

Karena itu, Djuhandani menegaskan, terkait dengan sosok inisial T, pihaknya tidak mau berspekulasi. Pasalnya, keterangan Benny sendiri sudah tidak dapat digali lagi, karena informasi soal inisial T yang dimaksud didapat dari orang yang kini sudah meninggal.

"Ternyata tadi diralat bahwa itu tidak benar, yang benar adalah dari Pak Joko Purwanto, almarhum. Jadi sampai sekarang pun tentu tidak bisa kita buktikan siapa T dan kita tidak bisa berandai-andai," ucap Djuhandhani.

"Motivasi, tentu saja kita tanyakan yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Silakan tanyakan ke yang bersangkutan. Saya rasa cukuplah (panggil Benny Rhamdani)," tambah Djuhandani.

Perang memberantas judi online terus dilakukan. Tak main-main menurut data PPATK, perputaran uang di bisnis judi online telah mencapai lebih dari Rp320 triliun. Menurut Kepala BP2MI, Benny Rhamdani salah satu pengendali judi online di Tanah Air beri...

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Penjelasan Singkat Mengenai T+2

Siklus Penyelesaian Bursa T+2 (T+2) merupakan Penyelesaian dimana penyerahan efek oleh pihak penjual dan penyerahan dana oleh pihak pembeli dilakukan pada Hari Bursa ke-2 setelah terjadinya Transaksi Bursa.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan praktik yang diterapkan oleh Bursa di dunia, salah satu rekomendasi pengembangan Pasar Modal Dunia dan praktik yang ada saat ini adalah mempersingkat siklus penyelesaian transaksi Bursa. Saat ini negara - negara dari Kawasan Eropa, Asia, dan Amerika sudah mulai mempercepat Siklus Penyelesaian mereka dari T+3 menjadi T+2.

Penerapan T+2 dapat memberikan manfaat bagi Industri diantaranya peningkatan efisiensi proses penyelesaian, penyelarasan waktu penyelesaian dengan Bursa Dunia, likuiditas pasar yang lebih tinggi, pemanfaatan dana yang lebih cepat, hingga penurunan risiko pasar secara keseluruhan.

Skema Penyelesaian Bursa Efek Indonesia

Skema Penyelesaian di Bursa Efek Indonesia setelah T+2 di implementasi menjadi sebagai berikut :

1. Efisiensi proses Penyelesaian

Siklus Penyelesaian T+2 merampingkan proses penyelesaian saat ini sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan penurunan biaya penyelesaian bagi pelaku secara jangka panjang.

2. Penyelarasan waktu penyelesaian dengan Bursa Dunia

Berbagai Bursa dari Kawasan Eropa, Asia Pasifik, Australia, New Zealand, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Kanada sudah menerapkan Siklus Penyelesaian T+2. Bursa – bursa lainnya juga telah mengumumkan rencana untuk mempercepat Siklus Penyelesaian mereka.

3. Likuiditas pasar menjadi lebih tinggi

Dengan waktu Penyelesaian yang lebih cepat, efek yang telah dibeli oleh investor dapat dijual kembali dalam waktu yang lebih singkat sehingga pasar menjadi lebih likuid.

4. Perputaran dan pemanfaatan dana yang lebih cepat

Sama halnya dengan efek, penjual akan menerima dana dan merealisasi gain 1 hari lebih cepat serta mempermudah investor untuk melakukan ‘switching’ ke instrument investasi lainnya.

5. Penurunan risiko counterparty dan pasar

Semakin lama waktu Penyelesaian transaksi, semakin besar risiko yang akan dihadapi oleh kedua belah pihak. Mempercepat siklus Penyelesaian akan membantu memitigasi risiko pasar dengan mengurangi exposure antara pihak yang bertransaksi dan Lembaga Kliring dan Penjaminan itu sendiri.

Pengumuman Resmi:   Unduh Pengumuman

Combine the numerators over the common denominator.

Berinvestasi dengan instrumen keuangan tentunya memerlukan serangkaian prosedur kompleks untuk menjaga kelancaran dan keamanan transaksi. Baik seharga 1 perak maupun 1 milyar rupiah, aset & dana investor tidak boleh sampai bocor atau hilang arah. Nah, salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan settlement. So, kita akan menjelajahi apa itu settlement? Mengapa proses settlement itu penting? Dan bagaimana proses settlement dalam berbagai Jenis Investasi? Yuk, langsung aja disimak!

Baca juga: Baru Mulai Investasi? Yuk Pahami Dulu Jenis Chart Saham!

Apa itu proses settlement?

T+1 (T+2, T+3) mengacu pada settlement date (tanggal penyelesaian) transaksi sekuritas, di mana huruf "T" adalah singkatan dari tanggal transaksi. Tanggal 'T' atau tanggal transaksi dihitung sebagai hari tersendiri. Sementara, angka 1, 2, atau 3 menunjukkan berapa hari setelah tanggal transaksi dilakukan. Proses ini disebut sebagai proses settlement. Settlement mengacu pada jangka waktu di mana semua dokumen administrasi yang diperlukan diselesaikan untuk menyelesaikan perdagangan. Proses settlement dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi dan sekuritas.

Mengenal T+0 Hingga T+2 Dan Fungsinya

Saat kamu ingin membangun portofolio saham yang menguntungkan, memahami runutan dan proses jual beli saham menjadi hal yang wajib dilakukan. Memahami istilah T+0, T+1 dan T+2 menjadi salah satu hal yang penting untuk kamu lakukan.

Lantas apa pengaruh dari istilah-istilah tersebut terhadap portofolio sahammu ? berikut penjelasannya.

Memahami T+0, T+1, Dan T+2

Istilah T+0 merupakan istilah yang digunakan dalam proses penyelesaian transaksi di bursa saham. Baik transaksi pembelian maupun penjualan aset saham telah diatur oleh BEI dalam beberapa peraturan dan undang-undang yang berbeda.

Penulisan T+0 dan seterusnya sendiri menggambarkan tanggal transaksi dan jumlah hari setelahnya. T pada istilah T+0 menggambarkan tanggal transaksi sedangkan angka di belakang tanda plus menggambarkan jumlah hari setelah tanggal transaksi tersebut. Sebagai contoh T+2 mengacu pada tanggal penyelesaian yaitu 2 hari kerja setelah tanggal transaksi.

Istilah ini digunakan untuk mengawasi siklus penyelesaian bursa dan memastikan seluruh transaksi selesai sesuai dengan estimasinya. Hampir setiap instrumen investasi memiliki acuan tanggal penyelesaian baik T+0, T+2, maupun T+3.

Mengacu pada tanggal penyelesaian, T+0 artinya transaksi bursa yang dilakukan pada hari tersebut dan selesai diproses oleh pihak terkait seperti KSEI, BEI, dan bank kustodian di hari yang sama.

Skema siklus penyelesaian ini ditentukan oleh BEI sebagai stakeholder dalam bursa saham dengan berbagai manfaat diantaranya :

Meningkatkan efisiensi transaksi dalam bursa saham

Meningkatkan likuiditas pasar

Menurunkan risiko counterparty

Meningkatkan realisasi profit investor

Mengikuti standar pasar bursa internasional

Seperti dipaparkan sebelumnya bahwa setiap instrumen pasar modal memiliki aturan dan ketentuan berbeda mengenai penggunaan tanggal penyelesaian ini. Hal ini tergantung pada jenis keamanan yang berlaku dalam instrumen tersebut.

Hingga saat ini, hanya treasury bills yang menerapkan ketentuan T+0 sehingga tanggal transaksi dan tanggal penyelesaiannya bisa tuntas dalam hari kerja yang sama.

Sedangkan beberapa instrumen lain seperti saham menerapkan T+2 atau tanggal penyelesaian 2 hari kerja setelah tanggal transaksi dan obligasi serta beberapa reksadana pasar uang menerapkan ketentuan yang beragam mulai dari T+1, T+2 dan T+3.

Ketentuan tanggal penyelesaian ini telah mengalami beberapa kali perubahan mulai dari T+14 hingga saat ini T+0. Sebagian besar instrumen pasar di Indonesia menggunakan ketentuan T+2 sehingga jika kamu membeli atau menjual instrumen pada hari senin maka transaksi tersebut akan selesai pada hari rabu atau kamis tergantung sesi transaksi yang digunakan.

Ketentuan T+2 ini mulai berlaku sejak Oktober 2014 di bursa Inggris dan diberlakukan sejak November 2018 di bursa pasar Indonesia.

Di aplikasi trading saham Stockbit, informasi tentang T+0, T+1, dan T+2 terdapat pada menu portofolio. Jika kamu baru saja menjual saham dan ingin melakukan withdraw dari RDN, maka kamu harus memperhatikan informasi nominal pada T+2.

Aturan ini digunakan berdasarkan regulasi Bursa Efek Indonesia.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

T dapat mengacu pada beberapa hal berikut:

Mengapa settlement date itu penting?

Tanggal penyelesaian atau settlement date sangat penting karena membantu memitigasi risiko dengan memberikan waktu bagi kedua belah pihak untuk memastikan bahwa persyaratan perdagangan dipenuhi. Proses ini mencakup verifikasi kualitas surat berharga, konfirmasi ketersediaan dana, dan sebagainya. Tak hanya itu, periode settlement juga menyediakan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian dokumentasi, pengalihan hak milik, serta pajak atau biaya apa pun yang berlaku.

Mengetahui settlement date suatu saham juga penting bagi investor yang berminat pada perusahaan yang membayar dividen karena settlement date dapat menentukan pihak mana yang menerima dividen. Artinya, perdagangan harus diselesaikan sebelum tanggal pencatatan dividen agar pembeli saham dapat menerima dividen.

Bagaimana proses settlement dalam berbagai jenis investasi?

Lamanya proses settlement dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi. Misalnya, saham umumnya memiliki periode settlement T+2. Untuk menentukan tanggal penyelesaian T+1 (T+2, T+3), hari yang dihitung hanyalah hari dimana pasar saham dibuka. Jika seorang investor membeli (atau menjual) saham dengan penyelesaian T+2 pada hari Senin, dan tidak ada hari libur selain Sabtu & Minggu, maka tanggal penyelesaiannya adalah hari Rabu, bukan Selasa. Namun jika ia menjual saham tersebut pada hari Jumat, maka penyelesaiannya adalah hari Selasa. Perlu diketahui bahwa tidak semua sekuritas memiliki periode penyelesaian yang sama. Pada Bions, saham akan settle pada T+2, T+1 untuk EBA Ritel, dan T+3 sampai T+7 untuk reksadana.

Gimana, Sobi? Udah paham kan sekarang mengapa uang Sobi enggak langsung masuk ke cash portofolio setelah saham Sobi terjual? Cuanmu enggak hilang, kok. Meskipun memang sedikit menunda cuan sampai ke genggaman, proses settlement ini penting banget, ya, untuk keamanan aset & dana Sobi.

Agar lebih paham, langsung aja yuk, dengan berinvestasi   #BersamaBIONS! Download dan registrasi sekarang untuk capai peluang investasimu! Dapatkan kombo hadiah menarik berupa Voucher 50K plus Cashback 100% Fee Broker dengan menggunakan kode referal BIONS. Mulai investasi kamu  #BersamaBIONS!

Sử dụng quy tắc lũy thừa để kết hợp các số mũ.

Untuk menjadi seorang investor yang handal, sangat penting untuk memahami berbagai hal termasuk istilah-istilah dalam transaksi saham seperti T+0 hingga T+2. Memahami T+0 artinya kamu telah selangkah lebih maju untuk memahami sistem kerja portofolio sahammu.